Gambar Sampul PPKn · Bab 1 Nilai-nilai Perjuangan
PPKn · Bab 1 Nilai-nilai Perjuangan
Setiati Widihastuti

22/08/2021 15:59:36

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

z

Setiati Widihastuti

z

Fajar Rahayuningsih

z

Setiati Widihastuti

z

Fajar Rahayuningsih Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas VI

SD/MI Kelas

VI

Pendidikan

Kewarganegaraan

Pendidikan

Kewarganegaraan

PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional

PUSAT PERBUKUAN

Departemen Pendidikan Nasional

i

ii

Hak Cipta pada Departeman Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit PT. Pustaka Insan Mandiri

Pendidikan Kewarganegaraan

untuk SD/MI Kelas VI

Penulis :

Setiati Widihastuti

Fajar Rahayuningsih

Desain Sampul :

Aji Galarso Andoko

Ilustrasi :

Mukti Ali

Layout :

Kurniasih

Kontrol Kualitas :

Zuhri M. Thoha

Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2008

Diperbanyak oleh ...

372.8

WID WIDIHASTUTI, Setiati

p Pendidikan Kewarganegaraan : SD/MI kelas VI/Setiati Widihastuti,

Fajar Rahayuningsih. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

vi, 106 hlm.: ilus.; 25 cm.

Bibliografi : hlm.105-106

ISBN 979-462-929-4

1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran I. Judul

II. Rahayuningsih, Fajar

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,

pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari

penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs

internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang

memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran

melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas

oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load),

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa

dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di

luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini

sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan

mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juli 2008

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

iv

Apa kabar, teman-teman? Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kalian selalu

mengasyikkan, bukan? Kini, kalian berjumpa kembali dengan buku Hiduplah Indonesia

Raya. Buku ini seasyik buku Indonesia Raya sebelumnya. Tidak percaya? Silakan buka

bab per bab, lembar demi lembar, Kalian akan menemukannya.

Dalam buku ini kalian akan belajar banyak hal tentang Indonesia dan dunia. Pada

bab pertama, kalian akan belajar Pancasila sebagai dasar negara. Kalian akan belajar

tentang perumusan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pada

bab kedua, kalian akan lebih mengenal negara kita secara utuh. Kalian akan diajak

mengenal sistem pemerintahan Indonesia. Pada bab ketiga, kalian akan mengenal

peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Kalian akan diajak menemukan bentuk-

bentuk kerja sama antarnegara di Asia Tenggara. Pada bab terakhir, kalian akan men-

genal peran Indonesia dalam lingkup yang lebih luas. Kalian akan mempelajari peran

Indonesia di dunia internasional. Dengan demikian, kita akan tahu betapa membang-

gakannya bangsa Indonesia.

Tetapi, sebelum menjelajahi lebih dalam isi buku ini, kalian perlu tahu cara belajar

bersama buku ini. Buku ini tidak hanya berisi uraian materi, tetapi juga rubrik-rubrik

khusus. Di antara rubrik-rubrik tersebut, sebagian merupakan tugas dan kegiatan

yang harus kalian kerjakan. Selain itu, buku ini juga memuat pelbagai macam evalu-

asi di setiap akhir bab dan semester. Untuk itu, kalian perlu menyiapkan lembar tugas

dan buku tugas.

Dalam mempelajari buku ini kalian mungkin akan menemukan kata-kata yang

sulit dimengerti. Nah, ada baiknya sebelum mempelajari buku ini, bacalah terlebih da-

hulu glosarium pada halaman belakang buku. Glosarium merupakan kumpulan istilah

beserta artinya. Untuk lebih menambah bahan bacaan, kalian dapat mencari buku dari

judul-judul yang terdapat dalam daftar pustaka. Dengan cara demikian, kalian akan

siap belajar bersama buku ini dengan nyaman.

Akhirnya, kami ucapkan terima kasih karena kalian telah memilih buku ini. Semo-

ga buku ini dapat mengantarkan kalian menjadi generasi penerus bangsa yang pantas

dibanggakan. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan buku ini. Semoga buku ini juga bermanfaat bagi semua pihak.

Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

Kata Pengantar

v

Pendahuluan

Bagian ini menampilkan informasi

penting seputar materi. Membaca bagian

ini akan menambah wawasan dan

pengetahuan kalian.

Di sela-sela pembelajaran, kalian

akan diminta menjawab pertanyaan-

pertanyaan singkat.

Di bagian ini kalian akan mendapatkan

kegiatan yang beragam dan

mengasyikkan. Dijamin suasana belajar

kalian akan menyenangkan.

Inti pelajaran akan kalian dapatkan jika

membaca bagian ini.

Kalian bisa menguji kemampuan di

bagian ini. Selain itu, bagian ini juga

bertujuan mengingatkan kalian akan

materi yang sudah dipelajari.

Sudahkah kalian membiasakan diri

melakukan hal-hal yang baik? Bagian ini

akan membantu mengasah kebiasaan

baik kalian.

Bagian ini memuat penjelasan istilah-

istilah yang sulit. Kalian akan terbantu

memahami pembahasan.

Kalian akan menemui tebak-tebakan yang

akan menguji pemahaman kalian. Selamat

menebak.

Kuis

Kuis

Bagian ini akan menyediakan tugas-

tugas yang menarik.

Tugas

Tugas

Kegiatan

Tahukah

Tahukah

Kalian

?

Istilah

Penting

Pembiasaan

Pembiasaan

Rangkuman

Rangkuman

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Teka-Teki

Teka-Teki

Hai, teman-teman. Buku ini akan menemani kalian belajar. Pelajari buku ini baik-baik,

ya. Tujuannya supaya kalian menjadi warga negara yang baik. Sebelum belajar, perhatikan

bagian-bagian dalam buku ini.

Teman-teman, buku ini disusun berhubungan dengan pelajaran lain. Misalnya pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Indonesia. Selamat mempel-

ajari Pendidikan Kewarganegaraan.

Penulis

vi

Daftar

23

iv

iii

Kata Sambutan

Kata Pengantar

Pendahuluan

Daftar Isi

Bab 1

Nilai-nilai Perjuangan dalam

Perumusan Pancasila

Bab 2

Sistem Pemerintahan

Republik Indonesia

Latihan Ulangan Semester Gasal

Bab 3

Peran Indonesia di

Kawasan Asia Tenggara

Bab 4

Peran Indonesia di Dunia Internasional

Latihan Ujian Akhir Sekolah

Glosarium

Daftar Pustaka

vi

1

53

57

75

96

102

105

v

Daftar Isi Buku

vi

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

3

A.

Pancasila sebagai Dasar Negara

Apa jadinya bangunan yang berdiri tanpa dasar atau fondasi? Tentu ba-

ngunan itu akan mudah runtuh, bukan? Sebuah bangunan tanpa dasar pasti

mudah runtuh. Oleh karena itu, sebuah bangunan memerlukan dasar atau

fondasi. Bangunan yang kokoh tentunya berdiri di atas

dasar yang kokoh

dan

kuat.

Seperti bangunan, setiap ne-

gara memerlukan dasar negara agar

tetap tegak berdiri. Bagi s

ebuah

negara, dasar negara m

enjadi

landasan pokok dalam peny

eleng-

garaan pemerintahan. D

engan

demikian, penyelenggaraan peme-

rintahan dapat terarah dan teratur.

Kegiatan bernegara harus memiliki

landasan yang kuat. Hal ini penting

terutama bagi sebuah n

egara baru.

Oleh karena itu, d

asar negara

dirumuskan sebelum sebuah

negara didirikan.

Pancasila sebagai dasar negara

berfungsi penting dalam kehidup-

an bernegara. Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa

Indonesia. Pancasila juga menjadi tuntunan untuk menjalankan kehidupan

bernegara. Segenap warga Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai

Pancasila. Bila semua dapat melakukan-

nya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia

akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimak-

sud yaitu masyarakat adil dan makmur.

Sebelum menjadi dasar negara,

Pancasila mengalami proses yang panjang.

Para pendiri bangsa berjuang menyatukan

Kegiatan

Kegiatan

T

i

d

a

k

s

u

l

i

t

m

e

n

g

h

a

f

a

l

k

a

n

a

t

a

u

m

e

l

a

f

a

l

k

a

n

Pancasila. Ucapkan teks Pancasila berikut.

1.

Ketuhanan Yang Maha Esa

2.

Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.

Persatuan Indonesia

4.

Kerakyatan yang dipimpin oleh

h

i

k

m

a

t

k

e

b

i

j

a

k

s

a

n

a

a

n

d

a

l

a

m

permusyawaratan/perwakilan

5.

Keadilan sosial bagi seluruh

r

a

k

y

a

t

I

n

d

o

n

e

s

i

a

U

c

a

p

k

a

n

b

e

r

s

a

m

a

-

s

a

m

a

d

e

n

g

a

n

p

e

n

u

h

s

e

m

a

n

g

a

t

d

a

n

p

e

n

g

h

a

y

a

t

a

n

s

a

m

b

i

l

b

e

r

d

i

r

i

.

P

a

n

c

a

s

i

l

a

t

e

r

d

i

r

i

a

t

a

s

d

u

a

k

a

t

a

,

y

a

i

t

u

p

a

n

c

a

d

a

n

s

i

l

a

.

P

a

n

c

a

b

e

r

a

r

t

i

l

i

m

a

d

a

n

s

i

l

a

b

e

r

a

r

t

i

d

a

s

a

r

.

J

a

d

i

,

p

a

n

c

a

s

i

l

a

b

e

r

a

r

t

i

l

i

m

a

d

a

s

a

r

.

Istilah

Penting

Bangunan akan berdiri kokoh dan kuat bila fondasinya kuat. Seperti

halnya bangunan, negara juga membutuhkan fondasi. Fondasi negara itulah

yang disebut sebagai dasar negara. Adapun dasar negara kita adalah Pan-

casila. Pancasila mampu menjadi dasar negara yang kokoh dan kuat. Hal

itu karena Pancasila berakar pada budaya bangsa Indonesia. Bagaimanakah

Pancasila berhasil dirumuskan? Siapa saja tokoh yang berjasa merumuskan

Pancasila? Bagaimana pula Pancasila mampu menjadi landasan bernegara?

Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam bab ini. Nah, pelajarilah dengan

saksama.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI

4

tenaga dan pikiran. Tujuannya untuk mewujudkan Indonesia merdeka dengan

dasar yang kuat. Dengan dasar yang kuat Indonesia akan kokoh. Indonesia pun

tidak akan mudah terpecah belah. Para pendiri bangsa telah memberikan kita

contoh semangat kebersamaan. Semangat tersebut tampak dalam perumusan

Pancasila menjadi dasar negara.

Nah, tugas kita adalah menjaga agar semangat kebersamaan tetap

menyala. Kita tidak boleh membiarkan warisan kebersamaan yang sangat

berharga itu koyak-moyak. Lantas, apa saja nilai lain dari perumusan

Pancasila? Apa yang harus kita lakukan agar nilai-nilai tersebut tetap melekat

dalam kehidupan kita? Simak terus uraian selanjutnya.

B. Semangat Juang dan Kebersamaan di Balik Peru-

musan Pancasila

Pada masa penjajahan, seluruh bangsa berjuang untuk meraih ke-

merdekaan. Mereka berjuang dengan banyak cara. Ada yang berjuang dengan

pertempuran bersenjata. Ada pula yang berjuang dengan pikiran. Semuanya

mengerahkan segenap kemampuan untuk mencapai Indonesia merdeka.

Perjuangan melalui pemikiran banyak dilakukan oleh para pendiri bangsa.

Salah satunya dilakukan dalam perumusan Pancasila. Bagaimanakah per-

juangan para tokoh dalam merumuskan Pancasila? Mari kita simak proses

perjuangan tersebut dalam uraian berikut.

Pada awal tahun 1945, Indonesia mas

ih dijajah oleh Jepang. Jepang

menjajah In

donesia selama tiga tahun. Jepang menjajah Indonesia sejak tahun

1942. Penjajahan itu dimulai setelah mereka berhasil

mengusir Belanda.

Jepang juga berhasil m

enjajah beberapa negara di Asia Tenggara.

Beberapa

Gambar 1.1

Perjuangan bersenjata Jenderal Sudirman dan perjuangan melalui pe-

mikiran dari Bung Karno. Mereka berjuang bersama-sama untuk mewujudkan negara

Indonesia yang merdeka.

www.foto-foto.com

www.kata-kata.com

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

5

negara tersebut antara lain Filip

ina, Burma

(Myanmar), dan Vietnam. Saat i

tu, tentara

Jepang termasuk yang paling

kuat di

dunia.

Selama tahun 1945, keadaan

ber-

balik. Tentara Jepang mulai

mengalami

kekalahan di berbagai medan

pertempuran. Pada Perang Pasifik,

pasukan Jepang dikalah

kan oleh

Amerika. Jepang juga

dikalah-

kan oleh Sekutu pimpinan Inggris

di kawasan Indocina.

Kekalahan tersebut mengan-

cam kekuasaan Jepang di negara-

negara jajahannya. Di Indonesia,

Jepang juga harus menghadapi

perlawanan rakyat. Terlebih lagi,

Belanda masih ingin kembali

menjajah Indonesia. Pada waktu

itu, Belanda bergabung dengan Se-

kutu. Perlawanan rakyat dan usaha

Belanda menjadikan kedudukan

Jepang kian lemah.

Akhirnya, Jepang terpaksa menjanjikan k

emerdekaan kepada rakyat

Indonesia. J

anji tersebut bertujuan untuk meredam gejolak dan perlawanan

rakyat Indonesia. Selain itu juga

dimaksudkan untuk memberi kesan

bahwa Jepang-l

ah yang memerdekaan

Indonesia. D

engan janji tersebut, rakyat

Indonesia diharapkan bersedia membantu

Jepang menghadapi Sekutu.

Untuk memenuhi janjinya, Jepang

kemudian membentuk BPUPKI. BPUPKI

merupakan singkatan dari Badan Pe-

nyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemer-

dekaan Indonesia. Badan ini dibentuk

pada tanggal 1 Maret 1945. Dalam

bahasa Jepang, BPUPKI disebut

Dokuritsu Zjunbi Tyoosakai.

BPUPKI bertugas menyelidiki kesiapan

bangsa Indonesia dalam menyongsong kemerdekaan dan membentuk

pemerintahan sendiri. Penguasa Jepang menunjuk Dr. Radjiman We-

diodiningrat sebagai ketua BPUPKI. Beberapa tokoh terkemuka menjadi

anggotanya. Beberapa tokoh tersebut antara lain Soekarno, Moh. Hatta,

Pasukan Sekutu

adalah pasukan

gabungan yang dipimpin oleh Amerika

sewaktu Perang Dunia II (1938-

1

9

4

5

)

.

Istilah

Penting

I

n

d

o

c

i

n

a

a

d

a

l

a

h

s

e

m

e

n

a

n

j

u

n

g

d

i

A

s

i

a

T

e

n

g

g

a

r

a

y

a

n

g

m

e

l

i

p

u

t

i

M

y

a

n

-

m

a

r

,

T

h

a

i

l

a

n

d

,

K

a

m

b

o

j

a

,

V

i

e

t

n

a

m

,

L

a

o

s

,

d

a

n

S

e

m

e

n

a

n

j

u

n

g

M

a

l

a

y

a

.

D

a

l

a

m

p

e

n

g

e

r

t

i

a

n

y

a

n

g

l

e

b

i

h

s

e

m

-

pit, nama Indocina hanya meru-

j

u

k

k

e

p

a

d

a

K

a

m

b

o

j

a

,

L

a

o

s

,

d

a

n

V

i

e

t

n

a

m

y

a

n

g

p

e

r

n

a

h

d

i

j

a

j

a

h

o

l

e

h

P

r

a

n

c

i

s

.

Istilah

Penting

Gambar 1.2

Pada Perang Pasifik pada ta-

hun 1945 Jepang mulai kalah dari pasukan

Amerika Serikat.

www.historyplace.com

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

7

C. Proses Perumusan Pancasila

Anggota BPUPKI resmi dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Sehari

berikutnya yaitu tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI mulai bersidang. Sidang

berlangsung sampai tanggal 1 Juni 1945. Salah satu agendanya adalah

merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.

Dalam sidang tersebut, beberapa anggota mengajukan usulan tentang

dasar negara. Ada tiga tokoh yang mengajukan gagasan tentang dasar negara

Indonesia. Mereka adalah Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengemukakan

gagasannya. Menurutnya, negara Indonesia harus berpijak pada lima dasar.

Menurut kalian, manakah pendapat yang paling benar? Ataukah kalian

m

e

m

i

l

i

k

i

p

e

n

d

a

p

a

t

s

e

n

d

i

r

i

?

A

p

a

p

u

n

p

e

n

d

a

p

a

t

k

a

l

i

a

n

,

t

u

l

i

s

k

a

n

d

a

l

a

m

s

e

l

e

m

b

a

r

k

e

r

t

a

s

,

l

a

l

u

b

a

c

a

k

a

n

d

i

d

e

p

a

n

k

e

l

a

s

.

J

a

n

g

a

n

l

u

p

a

u

n

t

u

k

m

e

n

g

e

m

u

k

a

k

a

n

a

l

a

s

a

n

-

alasannya. Untuk membantu tugas kalian, bacalah buku-buku yang mendukung.

J

a

n

g

a

n

m

a

l

u

p

u

l

a

b

e

r

t

a

n

y

a

k

e

p

a

d

a

g

u

r

u

.

S

e

t

e

l

a

h

s

e

l

e

s

a

i

d

i

b

a

c

a

,

k

u

m

p

u

l

k

a

n

k

e

p

a

d

a

g

u

r

u

u

n

t

u

k

d

i

n

i

l

a

i

.

Selamat mengerjakan!

Gambar 1.4

Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno adalah peletak

dasar negara Pancasila.

30 Tahun Indonesia Merdeka

Berikut ini lima dasar usulan Mohammad Yamin.

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI

8

Selanjutnya, tanggal 31 Mei 1945 giliran

Soepomo menyampaikan gagasannya. Menu-

rutnya, Indonesia harus berdiri di atas asas-

asas berikut.

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan Lahir dan Batin

4. Musyawarah

5. Keadilan Rakyat

Terakhir, tanggal 1 Juni 1945 giliran Soe-

karno menyampaikan usulannya. Soekarno

juga menyatakan bahwa negara Indonesia

harus didirikan di atas lima dasar. Hanya saja,

rinciannya berbeda. Berikut ini lima dasar

negara usulan Soekarno.

1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme

2. Peri Kemanusiaan atau Internasionalisme

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Usulan-usulan tersebut tidak langsung diterima oleh BPUPKI. Setiap usulan

ditampung dan dimusyawarahkan bersama. Oleh karena itu, dibentuklah se-

buah tim khusus. Tim tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah

panitia kecil yang terdiri atas sembilan orang. Mereka adalah Soe

karno, Moh.

Hatta, Moh. Yamin, Ahmad Soebardjo, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir,

K.H. Wachid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikoesno Tjokrosoejoso. Tim inilah

yang kemudian disebut sebagai Panitia Sembilan. Panitia Sembilan bertugas

membahas lebih lanjut usulan-usulan tentang dasar negara.

Kuis

Kuis

S

e

b

u

t

k

a

n

t

i

g

a

t

o

k

o

h

y

a

n

g

m

e

n

g

e

m

u

k

a

k

a

n

g

a

g

a

s

a

n

m

e

n

g

e

n

a

i

d

a

s

a

r

n

e

g

a

r

a

I

n

d

o

n

e

s

i

a

.

S

e

b

u

t

k

a

n

p

u

l

a

i

s

i

gagasan ketiga tokoh

t

e

r

s

e

b

u

t

.

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan berikut akan mendorong kalian untuk menemukan fakta dari sumber

l

a

i

n

.

K

a

l

i

a

n

t

e

l

a

h

m

e

n

g

e

t

a

h

u

i

p

a

r

a

p

e

r

u

m

u

s

P

a

n

c

a

s

i

l

a

.

N

a

h

,

b

u

a

t

l

a

h

u

r

a

i

a

n

s

i

n

g

k

a

t

t

e

n

t

a

n

g

h

i

d

u

p

p

a

r

a

t

o

k

o

h

t

e

r

s

e

b

u

t

.

K

e

r

j

a

k

a

n

l

a

h

d

a

l

a

m

l

e

m

b

a

r

t

u

g

a

s

d

a

n

k

u

m

p

u

l

k

a

n

k

e

p

a

d

a

g

u

r

u

.

J

a

n

g

a

n

l

u

p

a

m

e

n

c

a

n

t

u

m

k

a

n

s

u

m

b

e

r

yang kalian dapatkan.

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

11

Piagam Jakarta yang telah mengalami perubahan itu kemudian disahkan

menjadi pembukaan (

preambule

) Undang-Undang Dasar 1945. Lima dasar

atau sila yang dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

itu kemudian disebut Pancasila.

D. Nilai-nilai Juang dan Kebersamaan Para Tokoh

Proses perumusan Pancasila yang dilakukan para tokoh menjadi pelajar-

an berharga bagi kita. Semua itu dilakukan dengan penuh nilai perjuangan

dan diliputi dalam semangat kebersamaan. Berikut beberapa nilai juang dan

semangat kebersamaan dari para tokoh perumus Pancasila.

1. Berbeda-beda tetapi Satu Cita-cita

Teman-teman, apa yang dapat kita teladani dari sejarah perumusan

Pancasila? Usulan-usulan dalam sidang BPUPKI berbeda-beda. Kalian tidak

perlu heran terhadap perbedaan pendapat tersebut. Sebab, anggota BPUPKI

dibentuk dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari

Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

Bahkan ada pula anggota yang berasal dari keturunan Tionghoa, Arab, dan

India. Perbedaan-perbedaan inilah yang menyebabkan adanya pendapat

yang beragam.

Akan tetapi, perbedaan yang ada tidak menghalangi mereka bekerja

sama. Mereka mengabaikan perbedaan-perbedaan itu demi tercapainya

tujuan. Sebab, semua anggota BPUPKI memiliki tujuan dan cita-cita yang

sama. Apakah itu? Tujuan dan cita-cita itu adalah kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, semua tenaga dan pikiran dicurahkan untuk meraih cita-

cita mulia tersebut. Pada akhirnya, semua

anggota BPUPKI yang berbeda-beda dapat

bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.

4. Bersatu dalam Perbedaan

Tentu kalian pernah melihat pelangi.

Indah sekali bukan? Pelangi terlihat indah

karena tersusun atas beberapa warna

yang berbeda. Warna-warna tersebut di

antaranya merah,

kuning, dan hijau. Masih

ingatkah

kalian lagu tentang keindahan

pelangi? Indonesia juga tersusun atas

banyak perbedaan. Perbedaan itulah yang

membuat Indonesia menjadi berwarna-

warni dan indah.

www.flickr.com

Gambar 1.6

Bhinneka Tunggal

Ika menjadi semboyan persatuan

Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI

12

Tahukah kalian bunyi tulisan pada pita yang diceng

keram kaki burung Ga-

ruda Pancasila? Pada pita itu tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya, meski-

pun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan-perbedaan yang ada bukan

menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong-menolong, dan hidup rukun.

Perbedaan-perbedaan itulah yang m

enjadikan kita perlu saling mengenal,

menghormati, menolong, dan bekerja sama.

Para pahlawan telah memberi contoh bahwa perbedaan bukanlah peng-

halang untuk bersatu. Semangat persatuan dan perjuangan itu harus ditiru

dan teladani. Perbedaan-perbedaan di sekeliling kita bukanlah penghalang

untuk bersatu.

Kini kita telah merdeka dari p

enjajah. Ini bukan berarti kita tidak

lagi memerlukan persatuan dan kesatuan. Para pejuang dulu bersatu dan

melupakan perbedaan untuk Indonesia merdeka. Kini, kitapun h

arus tetap

bersatu. Kita harus dapat mengesampingkan perbedaan demi kepentingan

bangsa dan negara.

3. Nilai Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila

Apa nilai yang dapat kita peroleh dari proses perumusan Pancasila?

Pancasila tidak hanya dirumuskan oleh satu orang. Para tokoh, seperti Bung

Karno, Moh. Yamin, dan Soepomo, berusaha keras menyumbangkan buah pikir-

an mereka. Mereka bahu-membahu untuk merumuskan sebuah dasar negara

yang kuat. Meski berbeda prinsip dan pendapat, mereka tidak menunjukkan

sikap saling memusuhi. Bahkan, mereka saling memberikan masukan untuk

memperoleh hasil yang lebih baik. Semua itu dilakukan atas kesadaran untuk

kepentingan bersama. Kepentingan tersebut yaitu demi tegaknya kedaulatan

negara dan kokohnya dasar negara Indonesia.

Selain itu, dalam perumusan Pancasila juga melibatkan banyak pihak.

Misalnya, Bung Hatta yang mengusulkan perubahan bunyi kalimat dalam sila

pertama. Usulan tersebut sesungguhnya juga merupakan masukan dari sebagi-

an komponen bangsa yang tidak terlibat secara langsung dalam perumusan dasar

negara. Hal itu menunjukkan bahwa semua elemen bangsa merasa senasib dan

seperjuangan. Mereka pun turut menyumbangkan pemikiran. Mereka ikut

berjuang dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Terbukti pula bahwa

Pancasila yang dirumuskan dalam semangat kebersamaan mampu bertahan

sampai sekarang. Pancasila pun mampu menyatukan seluruh komponen

bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nah, itulah nilai

kebersamaan yang dapat kita teladani dalam perumusan Pancasila. Segala

sesuatu yang dilakukan dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

13

E. Meneladani Nilai-nilai Juang Para Tokoh Perumus

Pancasila

Apa yang dapat kita teladani dari sejarah perumusan Pancasila? Selain

kebersamaan, apa saja nilai juang yang ada pada proses perumusan

Pancasila? Berikut antara lain nilai-nilai tersebut.

1. Musyawarah

Musyawarah sangat diperlukan untuk

mencapai tujuan bersama. Musyawarah

adalah cara yang ditempuh anggota

BPUPKI ketika merumuskan Pancasila.

Dengan banyaknya perbedaan, peng-

ambilan keputusan memang sulit dilaku-

kan. Namun, para perumus Pancasila

membu

ktikan bahwa mereka dapat

bekerja

sama. Padahal, mereka memiliki

banyak perbedaan. Dengan kerja sama,

sebuah k

eputusan bersama berupa

Pancasila pun berhasil disepakati.

Kerja sama tersebut terwujud dalam

musyawarah.

2. Menghargai Perbedaan

Kesediaan menghargai perbedaan merupakan salah satu kunci keberhasilan

musyawarah. Tanpa adanya kesediaan ini, keputusan dalam musyawarah

tidak akan tercapai. Menghargai perbedaan terletak pada kesediaan untuk

menerima pendapat yang berbeda demi kepentingan yang lebih besar.

Dalam perumusan Pancasila, hal ini terbukti penghapusan kalimat “dengan

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun

dengan adanya kesediaan menghargai perbedaan, perdebatan tersebut tidak

menjadi permusuhan. Dengan kesediaan menghargai perbedaan lahirlah

M

u

s

y

a

w

a

r

a

h

m

e

r

u

p

a

k

a

n

p

e

m

b

a

-

h

a

s

a

n

b

e

r

s

a

m

a

d

e

n

g

a

n

m

a

k

s

u

d

m

e

n

c

a

p

a

i

k

e

p

u

t

u

s

a

n

u

n

t

u

k

m

e

n

y

e

-

l

e

s

a

i

k

a

n

m

a

s

a

l

a

h

.

T

o

l

e

r

a

n

s

i

a

d

a

l

a

h

s

i

f

a

t

a

t

a

u

s

i

k

a

p

menghargai pendapat yang berbeda

d

a

r

i

a

t

a

u

b

e

r

t

e

n

t

a

n

g

a

n

d

e

n

g

a

n

p

e

n

d

a

p

a

t

s

e

n

d

i

r

i

.

A

r

i

s

t

o

k

r

a

t

yaitu orang dari golongan

b

a

n

g

s

a

w

a

n

,

n

i

n

g

r

a

t

.

Istilah

Penting

Kegiatan

Kegiatan

K

a

l

i

a

n

t

e

l

a

h

m

e

n

g

e

t

a

h

u

i

i

s

i

d

a

r

i

P

i

a

g

a

m

J

a

k

a

r

t

a

.

N

a

h

,

s

e

k

a

r

a

n

g

c

o

b

a

bandingkan dengan Pembukaan (preambule) UUD 1945. Setelah itu, tuliskan

d

a

s

a

r

n

e

g

a

r

a

s

e

p

e

r

t

i

y

a

n

g

t

e

r

c

a

n

t

u

m

d

a

l

a

m

p

e

m

b

u

k

a

a

n

U

U

D

1

9

4

5

.

K

e

r

j

a

k

a

n

d

a

l

a

m

l

e

m

b

a

r

t

u

g

a

s

d

a

n

k

u

m

p

u

l

k

a

n

k

e

p

a

d

a

g

u

r

u

.

tentu hasilnya akan lebih baik. Hasilnya pun akan dirasakan sebagai milik

bersama sehingga terpelihara. Semua pihak pun akan merasa puas karena

telah turut mewujudkan kepentingan bersama.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI

16

Pancasila tidak akan memiliki makna tanpa pengamalan. Pancasila bukan

sekedar simbol persatuan dan kebanggaan bangsa. Tetapi, Pancasila adalah

acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu,

kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Untuk mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat negara.

Kita juga tidak harus menjadi tentara dan mengangkat senjata. Kita dapat

mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Kita dapat memulai dari hal-hal kecil dalam keluarga. Misalnya

melakukan musyawarah keluarga. Setiap keluarga pasti mempunyai masalah.

Nah, masalah dalam keluarga akan terselesaikan dengan baik melalui

musyawarah. Kalian dapat belajar menyatukan pendapat dan menghargai

perbedaan dalam keluarga. Biasakanlah melakukannya dalam keluarga.

Dalam lingkungan sekolah pun kita harus membiasakan bermusyawarah.

Hal ini penting karena teman-teman kita berbeda-beda. Pelbagai perbedaan

akan lebih mudah disatukan bermusyawarah. Permasalahan yang berat

pun akan terasa ringan. Keputusan yang diambil pun menjadi keputusan

bersama. Hal itu akan mempererat semangat kebersamaan di sekolah. Tanpa

musyawarah, perbedaan bukannya saling melengkapi. Tetapi, justru akan saling

bertentangan. Oleh karena itu, kita harus terbiasa bermusyawarah di sekolah.

Kerukunan hidup di lingkungan sekolah akan terjaga. Dengan demikian, kalian

tidak akan kesulitan menghadapi dalam lingkungan yang lebih luas. Berawal

dari keluarga kemudian meningkat dalam sekolah, masyarakat, bangsa, dan

negara.

1. Pengamalan Pancasila dalam Rangka Menghargai Perbedaan

Pancasila dirumuskan dalam semangat kebersamaan. Salah satunya

terwujud dalam sikap menghargai perbedaan. Perbedaan pendapat tidak

menjadi hambatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hal itu

merupakan sikap yang harus kita tiru. Pada waktu itu bangsa Indonesia belum

memiliki dasar negara. Tetapi, sikap para tokoh telah mencerminkan semangat

kebersamaan dan jiwa ksatria. Mereka bersedia menerima perbedaaan apa

pun ketika proses perumusan dasar negara berlangsung.

Nah, sekarang kita telah memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang

kuat. Kekuatan Pancasila telah terbukti selama berdirinya negara Indonesia.

Pancasila mampu menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga

mampu bertahan menghadapi rongrongan pemberontak. Oleh karena itu, kita

harus bangga memiliki dasar negara yang kuat. Kita harus dapat mengamalkan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah

menghargai perbedaan. Kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan

seperti dalam perumusan Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita

terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki ragam budaya

yang berbeda. Perbedaan suku bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang

untuk bersatu. Tetapi, justru perbedaan itu akan menjadikan persatuan negara

kita kuat seperti Pancasila.

Nilai-nilai Perjuangan dalam Perumusan Pancasila

21

8. Mengapa butir pertama dalam Piagam Jakarta diubah?

a. Demi menuruti keinginan Ketua BPUPKI.

b. Demi memenuhi keinginan Mohammad Hatta.

c. Demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Jepang.

d. Demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang baru saja dirintis.

9. Bagaimana bunyi butir pertama dasar negara dalam Piagam Jakarta

sebelum diubah?

a. Persatuan Indonesia.

b. Ketuhanan Yang Maha Esa.

c. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi peme-

luk-pemeluknya.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-

musyawaratan perwakilan.

10. Nilai ini dicontohkan oleh para perumus Pancasila. Nilai ini mengajarkan

kepada kita untuk menghargai pendapat yang berbeda atau bahkan ber-

tentangan dengan pendapat kita. Apa nilai yang dimaksud?

a. Kebersamaan. c. Musyawarah.

b. Toleransi. d. Kerja keras.

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat.

1. Jepang mulai menjajah Indonesia pada tahun . . . .

2. Pada Perang Pasifik, pasukan yang mengalahkan Jepang adalah . . . .

3. BPUPKI merupakan singkatan dari . . . .

4. Lembaga yang menggantikan BPUPKI adalah . . . .

5. Tiga orang yang mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara

Indonesia pada sidang BPUPKI adalah . . ., . . ., dan . . . .

6. Lima dasar negara pertama kali tertuang dalam sebuah piagam. Nama

piagam itu adalah . . . .

7. Hasil perubahan sila pertama dasar negara berbunyi . . . .

8. Pancasila berarti . . . .

9. Tokoh yang mengusulkan perubahan sila pertama dasar negara yang ter-

cantum dalam Piagam Jakarta adalah . . . .

10. Para perumus Pancasila memberi teladan bahwa perbedaan tidak boleh

menjadi penghalang untuk melakukan . . . .

C.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

1. Apa tujuan Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia?

2. Sebutkan sepuluh anggota BPUPKI yang kalian ketahui.

3. Sebutkan lima dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno dalam sidang

BPUPKI.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI

22

4. Sebutkan satu per satu sila-sila dalam Pancasila secara urut dan leng-

kap.

5. Apa saja nilai-nilai terpuji yang dapat kita teladani dari para penyusun

dasar negara Pancasila?

D. Nyatakan sikap kalian dengan memberi tanda cek (

) pada ko-

lom yang sesuai.

No.

Pernyataan

Sikap

S TS

1.

Indonesia semakin indah karena adanya banyak perbe-

daan.

2.

Kita harus menghargai dan menghormati perbedaan suku,

agama, ras, dan bahasa orang lain.

3.

Perbedaan yang ada di Indonesia hanya menghambat per-

satuan dan kesatuan bangsa.

4.

Kebersamaan merupakan salah satu nilai yang bisa kita te-

ladani dari para perumus Pancasila.

5.

Kebersamaan hanya akan menghambat kita dalam menye-

lesaikan pekerjaan.

6.

Perjuangan para perumus Pancasila tidak perlu diteladani

karena terjadi pada zaman penjajahan.

7.

Sila pertama Piagam Jakarta diubah demi persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia.

8.

Kebersamaan memudahkan kita menyelesaikan tugas dan

pekerjaan.

9.

Kepentingan kelompok dan golongan harus dikesampingkan

demi kepentingan bangsa dan negara.

10.

Perbedaan-perbedaan hanya akan menghambat kelancaran

kerja sama.

Keterangan:

S : Setuju TS : Tidak Setuju